Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang menawarkan potensi keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang tinggi. Investor yang ingin berinvestasi saham harus mampu menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja saham, baik dari sisi internal maupun eksternal perusahaan. Salah satu faktor eksternal yang sangat penting dan berpengaruh adalah siklus pasar saham.
Siklus pasar saham adalah pola pergerakan harga saham secara keseluruhan dalam jangka waktu tertentu, yang mencerminkan kondisi psikologis dan sentimen investor terhadap pasar. Siklus pasar saham terdiri dari empat fase, yaitu akumulasi, partisipasi, distribusi, dan kapitulasi¹. Fase-fase ini juga dapat disebut sebagai bull market dan bear market.
Bull market adalah kondisi pasar saham yang sedang mengalami kenaikan harga saham secara berkelanjutan dan signifikan. Bull market biasanya terjadi ketika ekonomi sedang tumbuh, pendapatan perusahaan meningkat, kepercayaan investor tinggi, dan permintaan saham melebihi penawaran. Bull market dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu akumulasi dan partisipasi.
Akumulasi adalah fase di mana pasar saham berada di rentang terendah dengan arah tren menunjukkan sideways. Pada fase ini, valuasi saham sudah dianggap terdiskon, sehingga terlihat menarik di mata investor besar seperti institusi, fund manager, dan asing. Investor besar mulai mengumpulkan saham-saham pilihan mereka dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Partisipasi adalah fase di mana pasar saham bergerak naik dan mengonfirmasi terjadinya uptrend. Pada fase ini, investor besar mulai mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham yang mereka miliki. Investor kecil mulai ikut-ikutan membeli saham melihat trennya sudah mulai naik. Volume transaksi meningkat seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap saham.
Bear market adalah kondisi pasar saham yang sedang mengalami penurunan harga saham secara berkelanjutan dan signifikan. Bear market biasanya terjadi ketika ekonomi sedang melemah, pendapatan perusahaan menurun, kepercayaan investor rendah, dan penawaran saham melebihi permintaan. Bear market dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu distribusi dan kapitulasi.
Distribusi adalah fase di mana pasar saham bergerak sideways atau naik turun dengan rentang terbatas selama beberapa periode. Pada fase ini, valuasi saham sudah dianggap mahal, sehingga terlihat kurang menarik di mata investor besar. Investor besar mulai menjual saham-saham mereka untuk merealisasikan keuntungan atau meminimalisir kerugian.
Kapitulasi adalah fase di mana pasar saham bergerak turun dan mengonfirmasi terjadinya downtrend. Pada fase ini, investor besar sudah selesai menjual saham-saham mereka. Investor kecil mulai panik dan ikut-ikutan menjual saham mereka dengan harga murah. Volume transaksi menurun seiring dengan menurunnya minat investor terhadap saham.
Memahami siklus pasar saham sangat penting bagi investor karena dapat membantu mereka dalam membuat keputusan investasi yang tepat dan tepat waktu. Dengan mengetahui siklus pasar saham, investor dapat menentukan kapan waktu yang baik untuk membeli, menjual, atau menahan saham. Investor juga dapat mengantisipasi perubahan siklus pasar saham dan bersiap-siap untuk mengambil tindakan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa tips untuk memanfaatkan siklus pasar saham dalam investasi²:
- Beli saat akumulasi, jual saat distribusi. Ini adalah prinsip dasar investasi yang mengharuskan investor untuk membeli saat harga murah dan menjual saat harga mahal. Dengan membeli saat akumulasi, investor dapat mendapatkan harga terbaik dan potensi keuntungan maksimal. Dengan menjual saat distribusi, investor dapat merealisasikan keuntungan dan menghindari kerugian.
- Ikuti tren pasar. Tren pasar adalah arah pergerakan harga saham secara umum dalam jangka waktu tertentu. Tren pasar dapat berupa uptrend, downtrend, atau sideways. Dengan mengikuti tren pasar, investor dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang. Investor sebaiknya membeli saham yang sedang uptrend dan menjual saham yang sedang downtrend. Investor juga sebaiknya menghindari saham yang sedang sideways karena cenderung stagnan dan tidak memberikan keuntungan.
- Gunakan indikator teknikal. Indikator teknikal adalah alat bantu yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan data historis seperti harga, volume, dan waktu. Indikator teknikal dapat memberikan informasi tentang kondisi pasar saham, seperti level support dan resisten, momentum, volatilitas, dan tren. Investor dapat menggunakan indikator teknikal untuk mengkonfirmasi siklus pasar saham dan menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.
Source:
(1) 4 Siklus Pasar Saham: Akumulasi, Partisipasi, Distribusi, dan ... - Emtrade. https://emtrade.id/blog/7051/4-siklus-pasar-saham-yang-wajib-dipahami-trader-ada-apa-saja.
(2) Siklus Bursa Saham: Pahami Definisi dan 4 Fasenya - Glints. https://glints.com/id/lowongan/siklus-bursa-saham/.
(3) 4 Siklus Pasar Saham: Akumulasi, Partisipasi, Distribusi, dan ... - Emtrade. https://emtrade.id/blog/7051/4-siklus-pasar-saham-yang-wajib-dipahami-trader-ada-apa-saja.
(4) Siklus Bursa Saham: Pahami Definisi dan 4 Fasenya - Glints. https://glints.com/id/lowongan/siklus-bursa-saham/.
(5) Memahami Siklus Pasar Saham, Kunci Cuan Optimal Trader. https://ajaib.co.id/memahami-siklus-pasar-saham-kunci-cuan-optimal-trader/.
(6) Siklus Ekonomi, Fakta di Balik Terjadinya Rotasi Sektoral di Saham .... https://emtrade.id/blog/7973/siklus-ekonomi-fakta-di-balik-terjadinya-rotasi-sektoral-di-saham.
Komentar
Posting Komentar